Happy Blog. Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 08 Agustus 2012

Pengertian Metamorfosis dan Metagenesis


METAMORFOSIS


   Ada beberapa mahluk hidup yang mengalami serangkaian urutan perubahan bentuk sebelum menjadi organisme dewasa.
 
Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda.
Metamorfosis dibedakan menjadi dua jenis yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna berikut ini adalah pengertiannya:

1.
Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk hewan melalui fase telur, larva, pupa atau kepompong, dan imago atau hewan dewasa
Contoh: kupu-kupu

2
. Metamorfosis tidak sempurna adalah perubahan bentuk melalui fase telur, nimfa(hewan muda), dan hewan dewasa.
Contoh: belalang dan kecoak

METAGENESIS

Metagenesis adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase seksual dan aseksual. Hewan dan tumbuhan yang mengalami metagenesis akan mengalami 2 fase kehidupan, yaitu fase seksual dan fase aseksual.
Metagenesis dapat diamati dengan jelas pada tumbuhan berbiji (paku dan lumut).
Pada tumbuhan tersebut, pembentukan gamet jantan berlangsung di antheridium dan gamet betina di dalam arkegonium.
Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetative (aseksual) atau sporofit. Spora yang jatuh di tempat sesuai akan tumbuh menjadi individu baru yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet,  generasi ini disebut fase generative (seksual) atau gametofit. Demikian seterusnya terjadi pergiliran antara fase gametofit dan sporofit.
Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah disebut metagenesis.

Contoh hewan: Obelia dan Aurelia.

Contoh tumbuhan: Paku   



Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan serta definisinya. Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua buah kata yang mempunyai maksud hampir sama namun memiliki arti yang berbeda. Semua makhluk hidup atau organisme dalam hidupnya mengalami proses perubahan biologis. Perubahan tersebut terjadi disebabkan semua organisme mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran baik dalam bentuk ukuran volume, massa ataupun tinggi yang bersifat irreversible (Irreversibel).
Perkembangan adalah perubahan yang terjadi selama masa pertumbuhan menuju pada satu proses kedewasaan sehingga terbentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor dalam dan luar. Faktor tersebut dibagi 2 yaitu: Faktor luar (eksternal) dan Faktor dalam (internal).

Faktor luar yaitu:

*      Cahaya matahari
*      Mineral
*      Kelembaban
*      Air
*      Suhu
Faktor dalam yaitu:

*      Keturunan
*      Gen
*      Hormon

Pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran Demensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangkan Perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk/bagian tubuh dan integrasi ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung.

Perbedaannya :

Pertumbuhan :

1. Yaitu proses pertambahan jumlah, bentuk, ukuran serta fungsi sel akibat adanya pembelahan sel.

2. Bersifat kuantitatif, dapat diukur dengan suatu alat ukur tertentu, serta dapat terlihat secara fisik.

3. Bersifat irreversibel

4. Untuk tanaman dapat diukur dengan Auksanometer (busur tumbuhan pada tanaman). Untuk manusia dan hewan dengan menggunakan alat ukur yang beragam.

Perkembangan
:

1.Yaitu proses menuju kedewasaan (kematangan pada sel).

2. Bersifat kualitatif dan tidak dapat diukur dengan suatu alat.

3. Ditandai dengan berfungsinya alat-alat reproduksi pada makhluk hidup.

4. Untuk tanaman dengan keluarnya bunga serta buah. Untuk manusia dan hewan dengan mulai berfungsinya alat reproduksi yaitu menghasilkan sel gamet jantan (sperma) dan sel gamet betina (ovum), serta melangsungkan keturunan.

Senin, 06 Agustus 2012

Jenis-Jenis dan Persebaran Tanah di Indonesia

Jenis tanah akan berpengaruh pada kesuburan tanah. Berdasarkan bahan induk dan proses perubahan yang disebabkan oleh tenaga eksogen, tanah di Indonesia dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berikut:

1.Tanah Podzol/Andosol
    Tanah podzol adalah tanah yang terjadi karena pengaruh dari tinggi rendahnya curah hujan. Tanah jenis ini sifatnya mudah basah jika kena air. Merupakan jenis tanah yang subur. Warnanya kuning dan kuning kelabu. DiIndonesia jenis tanah tersebut terdapat di daerah pegunungan tinggi.

2.Tanah Laterit
   Tanah laterit adalah tanah yang terjadi karena suhu udara tinggi dan curahhujan tinggi, mengakibatkan berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan larut dan meninggalkan sisa oksida besi dan aluminium. Tanah laterit terdapat di beberapa wilayah di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.

3.Tanah Humus
  Tanah humus adalah tanah hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan (bahan organik). Tanah humus ini sangat subur dan cocok untuk lahan pertanian, warnanya kehitaman. Tanah jenis ini terdapat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

4.Tanah Vulkanis
      Tanah vulkanis adalah tanah hasilpelapukan bahan padat dan bahan cair yang dikeluarkan oleh gunung berapi. Tanah tersebutsangat subur. Banyak daerah pertaniandiusahakan di daerah vulkanis. Tanah jenis initerdapat di Pulau Jawa bagian utara, Sumatra,Bali, Lombok, Halmahera, dan Sulawesi. Pulau Jawa dan Sumatra merupakanpulau yang paling banyak mempunyai gunung berapi sehingga paling luastanah vulkanisnya.

 5. Tanah Padas
     Tanah padas adalah tanah yang amat padat, karena mineral di dalamnyadikeluarkan oleh air yang terdapat di lapisan tanah sebelah atasnya. Jenis tanah ini terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia.

6. Tanah Endapan/Aluvial
   Tanah endapan adalah tanah yang terjadi akibat pengendapan batuan induk  yang telah mengalami proses pelarutan, pada umumnya merupakan tanah yang subur. Jenis tanah ini terdapat di Jawa bagian utara, Sumatra bagian timur, Kalimantan bagian barat dan selatan. Tanah ini cocok ditanami padi, palawija, tembakau,  , tebu, sayuran, kelapa, dan buah-buahan. Jenis tanah endapan adalahtanah endapan laterit, tanah endapan pasir, dan tanah endapan vulkanis.

7. Tanah Terrarosa/Meditteran
    Tanah terrarosa adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur.Tanah ini banyak terdapat di dasar dolina-dolina dan merupakan tanah pertanian yang subur di daerah batu kapur. Tanah itu banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.

8. Tanah Mergel 
    Tanah mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan kapur, pasirdan tanah liat. Pembentukan tanah mergel dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata sepanjang tahun. Tanah mergel termasuk jenis tanah yang subur danb anyak terdapat di lereng pegunungan dan dataran rendah, misalnya Solo (JawaTengah), Madiun, dan Kediri (Jawa Timur).

9. Tanah Kapur
   Tanah kapur adalah tanah yang terjadi dari bahan induk kapur (batu endapan) dan telah mengalami laterisasi lemah. Jenis tanah ini terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.

10. Tanah Pasir
     Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen, dan tidak berstruktur. Tanah pasir kurang baik untuk pertanian karena sedikit mengandung bahan organik. Tanah pasir banyak terdapat di pantai barat Sumatra Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi.

11. Tanah Gambut/Rawa
     Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu tergenang air (rawa). Sedikitnya kandungan unsur hara dan peredaran udara didalamnya yang tidak lancar, menyebabkan proses penghancuran tanah menjadi tidak sempurna. Tanah jenis ini kurang baik untuk pertanian. Jenis tanah ini terdapat di pantai timur Sumatra, Kalimantan, dan Papua.